Mengulik Manfaat Jahe, dari Mengatasi Mual hingga untuk Menurunkan Berat Badan

Girls, jahe dikenal sebagai obat herbal yang bermanfaat bagi kesehatan. Jahe atau Zingiber officinale, merupakan tanaman rimpang yang berasal dari Asia Tenggara. Jahe sering digunakan sebagai rempah-rempah. Orang-orang biasanya menambahkan jahe ke dalam masakan atau menjadikannya sebagai bahan pengobatan tradisional. Tahukah kamu kalau jahe memiliki banyak manfaat mulai dari mengatasi mual, nyeri haid, hingga untuk menurunkan berat badan. Yuk girls, cari tau apa saja sih manfaat dari jahe!

Manfaat Jahe

Mengurangi Stres Oksidatif

Beberapa bukti menunjukkan bahwa jahe memiliki manfaat antioksidan dan anti-inflamasi sehingga membuatnya sering dijadikan obat herbal. Jahe memiliki rasa pedas yang dominan. Aroma dan rasa jahe yang unik berasal dari minyak alaminya, yaitu gingerol. Gingerol merupakan senyawa bioaktif utama dalam jahe yang bertanggung jawab atas banyak sifat obat jahe. Gingerol memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat, yang bermanfaat dalam membantu mengurangi stres oksidatif akibat radikal bebas.

Membantu Mengatasi Mual

Konsumsi jahe dapat membantu meredakan mual, termasuk mual terkait kemoterapi, mual pasca operasi, dan terutama mual terkait kondisi kehamilan atau morning sickness. Penelitian menunjukkan bahwa jahe dan kandungan senyawa di dalamnya dapat meningkatkan respons pencernaan dan mempercepat pengosongan perut, yang dapat mengurangi mual.

Menurut ulasan dari 12 penelitian yang melibatkan 1.278 wanita hamil, 1,1 – 1,5 g jahe secara signifikan dapat mengurangi gejala mual. Meskipun terbilang aman, namun ada baiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi dalam jumlah besar jika kamu sedang hamil. Bagi ibu hamil yang mendekati persalinan atau pernah mengalami keguguran, disarankan untuk menghindari jahe. Jahe dikontraindikasikan dengan riwayat pendarahan vagina dan gangguan pembekuan juga.

Membantu Mengurangi Nyeri Haid

Buat kamu yang kerap mengalami nyeri haid atau istilah medisnya dysmenorrhea, mungkin kamu bisa mencoba jahe untuk mengurangi rasa nyeri tersebut. penelitian menunjukkan bahwa senyawa yang ditemukan dalam jahe dapat membantu melindungi terhadap peningkatan peradangan, dengan menghambat tubuh dalam memproduksi prostaglandin. Karena timbulnya nyeri hadi berkaitan dengan produksi prostaglanding yang berlebihan, sehingga konsumsi jahe dianggap dapat membantu mengurangi nyeri haid.

Hal ini didukung pula oleh penelitian pada tahun 2016 yang menunjukkan bahwa jahe lebih efektif dalam mengurangi keparahan nyeri haid dibandingkan plasebo. Dari dua penelitian yang membandingkan jahe dengan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), ditemukan bahwa jahe sama efektifnya dalam mengurangi rasa sakit.

Membantu Menurunkan Berat Badan

Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa jahe berkhasiat dalam membantu menurunkan berat badan. Salah satunya penelitian dalam Jurnal Metabolism: clinical and experimental menunjukkan bahwa konsumsi 2 g jahe bubuk yang dilarutkan dalam air panas dapat meningkatkan thermogenesis dan menekan nafsu makan. Hal ini menunjukkan peran potensial jahe dalam manajemen berat badan.

Sebuah meta-analisis, di mana ada 14 studi di dalamnya yang menilai efek konsumsi jahe terhadap penurunan berat badan dan penanda lain terkait obesitas menunjukkan bahwa jahe memiliki efek yang signifikan pada penurunan berat badan dan rasio pinggang – pinggul.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jahe mengandung gingerol. Gingerol bukan hanya memiliki efek sebagai antioksidan dan anti-inflamasi saja, tapi juga sebagai anti-obesitas. Gingerol juga bisa membantu menstabilkan kadar gula darah. Menjaga gula darah tetap stabil, merupakan salah satu kunci menurunkan berat badan.

Penelitian lain tahun 2018 terhadap 80 wanita dengan obesitas menemukan bahwa jahe juga dapat membantu mengurangi Indeks Massa Tubuh (IMT) dan kadar insulin darah. Kadar insulin darah yang tinggi berhubungan dengan obesitas. Pada penelitain ini peserta menerima dosis harian bubuk jahe sebanyak 2 g per hari selama 12 minggu.

Meskipun demikian, konsumsi jahe tidak semata-mata langsung membuatmu mengalami penurunan berat badan. Kamu tetap perlu menerapkan pola diet sesuai gizi seimbang dan mengonsumsi makanan yang tepat, serta melakukan olahraga secara teratur. Disamping itu, diperlukan penelitian lebih lanjut terkait khasiat jahe dan dosis yang diperlukan untuk membantu menurunkan berat badan.

Membantu Menurunkan Kadar Kolesterol Jahat

Kadar kolesterol jahat (LDL) yang tinggi berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi jahe dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat. Dalam sebuah penelitian pada tahun 2018 yang diikuti 60 orang dengan hiperlipidemia, 30 orang yang menerima 5 g bubuk jahe setiap hari mengalami penurunan kadar kolesterol jahat (LDL) sebesar 17,4% selama 3 bulan. Meskipun penurunan kolesterol terlihat mengesankan, namun perlu dicatat bahwa dosis yang diberikan sangat tinggi. Kebanyakan orang mungkin akan mengalami kesulitan mengambil dosis tersebut cukup lama untuk melihat hasilnya. Apalagi jahe memiliki rasa pedas yang kuat, mungkin beberapa orang tidak menyukainya.

Girls, itulah beberapa manfaat jahe, sifat antioksidan dan anti-inflamasi di dalamnya bisa membantumu mengurangi stress oksidatif, mengurangi mual, nyeri haid, bahkan jahe juga bisa membantumu menurunkan berat badan dan mengurangi kadar kolesterol jahat. Meskipun demikian masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait manfaat dan dosis jahe yang tepat. Bagi kamu yang memiliki masalah pada asam lambung atau maag, konsumsi jahe dalam jumlah yang cukup bisa membantu mengatasi asam lambung. Namun, pastikan dosisnya kurang dari 4 g dalam sehari. Sebab, jika kamu mengonsumsi leih dari 4 g jahe dalam sehari, kamu mungkin akan merasakan efek samping termasuk perut kembung, bergas, dan heartburn (sensasi terbakar di ulu hati).

Bagi kamu yang ingin merasakan manfaat jahe, kamu bisa mengonsumsinya dengan cara simpel berikut, yakni membuat teh jahe:

  • Cuci bersih jahe, kupas bagian kulitnya
  • Potong-potong seukuran jari kelingking
  • Didihkan air sebanyak 150 ml, kemudian masukkan potongan jahe ke dalamnya
  • Didihkan selama 5 – 10 menit, kemudian saring sebelum diminum

Mudah kan girls? Tertarik mencoba?

 

Sumber:

Cathy, W. (2020). Ginger to Relieve Menstrual Cramps. [online] Tersedia di: <https://www.verywellhealth.com/ginger-for-menstrual-cramps-90072> [Diakses pada 4 Maret 2022].

Chen, C. X., Barrett, B., & Kwekkeboom, K. L. (2016). Efficacy of Oral Ginger (Zingiber officinale) for Dysmenorrhea: A Systematic Review and Meta-Analysis. Evidence-based complementary and alternative medicine : eCAM2016, 6295737. https://doi.org/10.1155/2016/6295737

Ebrahimzadeh Attari, V., Ostadrahimi, A., Asghari Jafarabadi, M. et al. (2016). Changes of serum adipocytokines and body weight following Zingiber officinale supplementation in obese women: a RCT. Eur J Nutr 55, 2129–2136. https://doi.org/10.1007/s00394-015-1027-6

Giacosa, A., Morazzoni, P., Bombardelli, E., Riva, A., Bianchi Porro, G., & Rondanelli, M. (2015). Can nausea and vomiting be treated with ginger extract?. European review for medical and pharmacological sciences19(7), 1291–1296. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25912592/

Leech, J. (2021). 11 Proven Health Benefits of Ginger. [online] Tersedia di: <https://www.healthline.com/nutrition/11-proven-benefits-of-ginger> [Diakses pada 4 Maret 2022].

Maharlouei, N., Tabrizi, R., Lankarani, K. B., Rezaianzadeh, A., Akbari, M., Kolahdooz, F., Rahimi, M., Keneshlou, F., & Asemi, Z. (2019). The effects of ginger intake on weight loss and metabolic profiles among overweight and obese subjects: A systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. Critical reviews in food science and nutrition59(11), 1753–1766. https://doi.org/10.1080/10408398.2018.1427044

Maharlouei, N., Tabrizi, R., Lankarani, K., Rezaianzadeh, A., Akbari, M., & Kolahdooz, F. et al. (2018). The effects of ginger intake on weight loss and metabolic profiles among overweight and obese subjects: A systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. Critical Reviews In Food Science And Nutrition59(11), 1753-1766. doi: 10.1080/10408398.2018.1427044

Mansour, M. S., Ni, Y. M., Roberts, A. L., Kelleman, M., Roychoudhury, A., & St-Onge, M. P. (2012). Ginger consumption enhances the thermic effect of food and promotes feelings of satiety without affecting metabolic and hormonal parameters in overweight men: a pilot study. Metabolism: clinical and experimental61(10), 1347–1352. https://doi.org/10.1016/j.metabol.2012.03.016

Marcin, A. (2020). Can You Use Ginger to Treat Acid Reflux? [online] Tersedia di: <https://www.healthline.com/health/digestive-health/ginger-for-acid-reflux>  [Diakses pada 4 Maret 2022].

Murad, S., Niaz, K., & Aslam, H. (2018). Effects of Ginger on LDL-C, Total Cholesterol and Body Weight. Clinical & Medical Biochemistry04(02). doi: 10.4172/2471-2663.1000140

Richards, L. (2020). Is ginger effective for weight loss?, [online] Tersedia di: <https://www.medicalnewstoday.com/articles/ginger-for-weight-loss> [Diakses pada 4 Maret 2022].

Watson, K. (2019). Can Eating or Drinking Ginger Help Me Lose Weight?. [online] Tersedia di: <https://www.healthline.com/health/ginger-for-weight-loss> [Diakses pada 4 Maret 2022].