Air Mineral, Demineral dan Alkali, Serupa Tapi Tak Sama. Manakah yang Lebih Baik?

Girls, banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga pola hidup sehat. Selain dari asupan makanan yang dikonsumsi tentunya minuman juga berpengaruh cukup besar dalam menjaga pola hidup sehat. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering konsumsi air mineral, namun akhir-akhir air demineral banyak menjadi perbincangan. Banyak yang mencari tahu tentang air demineral sampai timbulnya pendapat yang menyebutkan bahwa air demineral lebih baik daripada air mineral. Begitupun sebaliknya, ada yang berpendapat bahwa air demineral tidak lebih baik daripada air mineral.

Lalu, sebenarnya mana yang lebih baik untuk tubuh kita? Apalagi mengingat 70% bagian yang terdapat di dalam tubuh berbentuk cairan dan organ tubuh kita sangat memerlukan cairan untuk bekerja. Tubuh kita juga memerlukan air cukup besar yaitu kurang lebih 2 liter atau 8 gelas air sehari.

Mengenal Lebih Jauh Jenis Air dan Manfaatnya

Pada dasarnya, ciri-ciri air minum yang baik untuk dikonsumsi adalah air yang bersih, jernih, tidak berasa, dan tidak berbau. Namun, memang air yang biasa kita konsumsi mempunyai jenisnya tersendiri yang mana dibagi menjadi tiga:

1. Air Mineral

Air mineral adalah air yang bersumber dari mata air pegunungan, sehingga  kaya  akan  mineral  dan memiliki   pH   antara   6-8,5. Tubuh membutuhkan mineral karena tubuh kita tidak mampu memproduksi mineral. Maka dari itu, mineral bisa didapatkan dari luar tubuh yaitu dari makanan atau salah satunya dari air mineral. Banyak manfaat mineral bagi tubuh yaitu menjaga keseimbangan elektrolit, mengurangi risiko batu ginjal dan lain-lain.

2. Air Demineral

Air demineral adalah air yang sudah melewati proses berkali-kali seperti proses distilasi (pemisahan zat-zat kimia), deionisasi (menetralisasi ion positif dan negatif), reverse osmosis (pemurnian) atau proses lain yang setara dan aman diminum. Sehingga air demineral hampir tidak mengandung mineral dan memiliki pH antara 5-7,5. Walaupun tidak mengandung mineral tetapi air demineral memiliki manfaat seperti bisa mengurangi risiko beberapa jenis penyakit, karena proses distilasi sehingga semua virus dan bakteri mati.

3. Air Alkali

Air alkali adalah air yang telah melalui satu proses saja yaitu proses ionisasi dan umumnya memiliki  pH  yang  lebih  tinggi dari air mineral dan demineral yaitu sekitar 8,5-9,97. Air alkali belum terbukti secara ilmiah mengenai manfaatnya, namun sebagian orang percaya bahwa dapat menjaga daya tahan tubuh, bersifat anti aging dan lain-lain.

Jadi, Manakah yang Lebih Baik?

Jika ketiga jenis air tersebut sama-sama memiliki manfaat, lalu manakah yang lebih baik? Atau sebenarnya sama saja? Jadi Girls, ternyata berdasarkan penelitian yang dilakukan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengonsumsi air yang tidak mengandung mineral dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan risiko hipertensi, osteoporosis, hipotiroid dan serangan jantung. Sehingga, WHO tidak menyarankan air tanpa kandungan mineral untuk dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.

Begitupun dengan air alkali, sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu banyak ya Girls. Karena air alkali memiliki pH tinggi yang menjadikan sifat air tersebut menjadi basa. Apabila mengonsumsi terlalu banyak air alkali maka bisa meningkatkan risiko alkalosis metabolik. Alkalosis metabolik adalah suatu kondisi dimana darah dalam keadaan basa karena tingginya kadar bikarbonat, yang bisa menyebabkan mual, muntah, sakit kepala dan otot berkedut.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa meminum air mineral akan cenderung lebih aman untuk dikonsumsi jangka panjang karena mengandung beberapa zat mineral yang dibutuhkan tubuh. Air mineral juga tidak melarutkan kandungan ion dan zat mineral dari tubuh seperti air demineral. Selain dinilai dari manfaatnya, dapat juga dilihat dari segi harganya. Harga air mineral jauh lebih murah dibanding air demineral dan air alkali.

Tetapi Girls tidak perlu khawatir, karena kamu masih diperbolehkan mengonsumsi air demineral sesekali. Nah, tapi terlepas dari semua hal di atas ada hal yang paling penting adalah kamu harus tetap memenuhi kebutuhan cairan harian ya Girls agar metabolisme tubuh tetap bekerja dengan baik. Cukupi kebutuhan air setidaknya 8 gelas setiap hari ya.

 

Sumber:

Aqua, Fakta Air Mineral yang Perlu Anda Ketahui, 30 Januari, 2019. https://www.sehataqua.co.id/fakta-air-mineral-yang-perlu-anda-ketahui/ (diakses pada 2022).

Hecht, M. (2020). Metabolic Alkalosis. [online] yErsedia di: https://www.healthline.com/health/metabolic-alkalosis

Quinn. J, Mineral Water vs. Seltzer Water: Which Fizzy Thirst Quencher Is Better For You? [online] Tersedia di https://edit.sundayriley.com/mineral-water-vs-seltzer-water-which-fizzy-thirst-quencher-is-better-for-you/ (diakses pada 2022)

Redaksi Dokter Sehat. Air Demineral vs Air Mineral, Mana yang Lebih Baik [online] Tersedia di https://doktersehat.com/informasi/fakta-medis/air-demineral-vs-air-mineral-mana-yang-lebih-baik/ (diakses pada 2022)

Rizki, R. (2021). Ini Dia Perbedaan Air Mineral, Alkali, dan Demineral. [online] Tersedia di: https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/perbedaan-air-mineral-alkali-dan-demineral/

S, Perdana. (2020). Kenapa Air Mineral Lebih Sehat dari Air Putih Biasa?. [online] Tersedia di: https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/apa-bedanya-air-mineral-dengan-air-putih-biasa/

Vit. (nd). Pilih yang Terbaik, Kenali Perbedaan Air Alkali dan Air Mineral Biasa Berikut Ini. [online] Tersedia di: https://www.minumvit.co.id/articles/pilih-yang-terbaik-kenali-perbedaan-air-alkali-dan-air-mineral-biasa-berikut-ini/

Zaking. S, Konsumsi Air Demineral Jangka Panjang Tak Disarankan [online] Tersedia di https://www.jawapos.com/kesehatan/26/01/2022/konsumsi-air-demineral-jangka-panjang-tak-disarankan/ (diakses pada 2022)