Bau Badan Tak Sedap? Ternyata Makanan Bisa Jadi Pemicunya Juga Lho!

Girls, pernahkah kamu merasa resah dengan bau badanmu? Bau badan adalah bagian normal dari manusia, dan setiap orang pasti mempunyai bau badan. Akan tetapi, lain cerita jika bau badan tidak sedap. Itu bisa mengganggu diri sendiri bahkan orang-orang di sekitar. Hal ini tentu bisa membuatmu tak nyaman atau merasa tak percaya diri di tengah keramaian. Sebenarnya apa sih yang menyebabkan bau badan?

Penyebab Bau Badan

Seringkali kita menganggap bahwa bau badan berasal dari keringat. Padahal keringat itu sendiri tidak berbau. Bau badan atau yang dikenal juga dengan istilah bromhidrosis berasal dari aktivitas bakteri yang hidup di bagian tubuh yang berkeringat.

Ya, bakteri tumbuh subur di lingkungan yang lembap, beberapa jenis bakteri yang kerap menyebabkan bau badan diantaranya seperti Staphylococcus hominis, Staphylococcus epidermis, Corynebacterium striatum, Crorynebacterium jekeium, dan Corynebacterium bovis. Saat tubuh berkeringat, bakteri akan memecah senyawa tertentu dalam keringat menjadi asam. Aktivitas bakteri ini menghasilkan produk sampingan yang menyebabkan bau badan.

Namun, bakteri bukanlah satu-satunya penyebab bau badan. Bau badan juga tergantung pada jenis kelenjar keringat. Manusia memiliki 2 jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar ekrin dan apokrin.

Kelenjar ekrin terdapat di hampir semua bagian kulit di tubuh, sementara kelenjar apokrin terbatas pada lokasi tertentu. Kelenjar ekrin mengeluarkan keringat langsung ke permukaan kulit, ini membantu mendinginkan kulit dan mengatur suhu tubuh. Keringat yang dihasilkan oleh kelenjar ekrin sebagian besar adalah garam dan elektrolit lainnya, keringat ini tidak mengandung banyak lemak atau senyawa lain yang bisa menyebabkan bau saat dipecah oleh bakteri, Sehingga kecil kemungkinan menyebabkan bau badan.

Bau badan terutama disebabkan oleh kelenjar keringat apokrin yang menjadi aktif selama masa pubertas. Karena keringat yang dihasilkan oleh kelenjar apokrin tinggi lemak dan senyawa lain yang berbau ketika dipecah oleh bakteri. Kelenjar keringat apokrin berada di daerah berambut, seperti ketiak, area kemaluan, dan selangkangan. Ini menjelaskan mengapa bau badan sebagian besar berkembang di daerah ketiak dan selangkangan.

Bukan hanya itu saja, ternyata ada beberapa faktor risiko yang bisa memicu bau badan tak sedap lho girls. Berikut ini beberapa faktor yang bisa memicu bau badan tidak sedap:

  • Kegemukan atau Obesitas

Orang yang kegemukan atau obesitas memiliki banyak pori-pori yang tersembunyi dalam lipatan tubuhnya. Area tersebut biasanya hangat dan lembap. Lipatan kulit bisa menahan keringat dan bakteri. Ini menciptakan rumah ideal bagi bakteri untuk bertumbuh dan menyebabkan bau badan.

  • Makanan yang dikonsumsi

Makanan yang dikonsumsi ternyata juga bisa memengaruhi bau badan. Beberapa makanan mengandung zat-zat yang bisa menyebabkan bau badan. Bawang merah, bawang putih, dan kari merupakan makanan yang kerap menyebabkan bau badan karena mengandung zat alisin. Brokoli, kubis brussels, dan sayuran lainnya yang termasuk dalam keluarga cruciferous, juga dapat menyebabkan bau badan tak sedap. Ini karena kandungan sulfur dan sulfida yang terdapat di dalamnya. Begitupun dengan alkohol dan makanan pedas yang bisa mengubah bau keringat menjadi tak sedap.

  • Kondisi medis tertentu

Beberapa kondisi medis atau penyakit tertentu bisa mengubah aroma normal tubuhmu. Ini termasuk diabetes, penyakit ginjal, penyakit hati, gangguan tiroid. Beberapa kondisi genetik juga dapat mengubah bau badan. Dalam beberapa kasus, bau badan yang aneh bisa menjadi indikasi masalah kesehatan tertentu. Misalnya, bau seperti pemutih atau seperti urin bisa berarti mengindikasikan adanya masalah ginjal atau hati.

  • Stres

Mungkin kamu bertanya-tanya apa hubungannya antara stres dan bau badan, seperti tidak berkaitan sama sekali. Padahal nyatanya, stres bisa memengaruhi bau badan lho girls. Stres menyebabkan kelenjar apokrin bekerja sepanjang waktu. Ingat, kelenjar ini yang menyebabkan bau keringat girls.

  • Genetik

Orang dengan kondisi genetik tertentu seperti yang mengidap Triamethylaminuria (TMAU) cenderung mengalami masalah bau badan. TMAU adalah penyakit genetik dimana tubuh tidak mampu memproses senyawa kimia triethylamine yang bisa ditemukan pada makanan yang mengandung kolin, seperti telur, terigu, ikan laut, dan kacang-kacangan. Senyawa ini memiliki bau amis. Ketika tubuh tidak mampu memproses senyawa triethylamine dengan baik, maka bau keringat, urin, dan napas menjadi tak sedap. TMAU bisa terjadi akibat mutasi gen FMO3 yang diwariskan dari generasi sebelumnya.

  • Keringat berlebihan

Suatu kondisi yang disebut hyperhidrosis dapat menyebabkan kamu berkeringat lebih banyak. Beberapa orang secara alami juga ada yang berkeringat lebih banyak dibandingkan yang lain. Kondisi keringat berlebihan yang bercampur dengan aktivitas bakteri bisa memicu timbulnya bau badan.

Girls, itulah penyebab bau badan dan faktor pemicunya. Lantas bagaimana mengatasi bau badan yang tak sedap ini?

Tips Mengurangi Bau Badan

Bau badan bisa meresahkan dan membuat malu. Tapi tenang girls, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi bau badan. Yuk simak tips berikut!

  • Mandi setiap hari

Mandi setidaknya sekali sehari dan gunakan sabun atau shower gel secara menyeluruh ke seluruh tubuh. berikan perhatian khusus pada area yang rentan terhadap bau badan. Jika berada di daerah yang sangat panas atau lembap, kamu mungkin perlu mandi dua kali sehari. Pastikan pula untuk mandi segera setelah berolahraga atau berkeringat.

  • Gunakan sabun anti-bakteri

Jika mandi teratur tidak membantumu, cobalah gunakan pembersih khusus, seperti sabun anti-bakteri atau pembersih benzoil peroksida. Pembersih ini bisa membantu mengurangi jumlah bakteri di kulit.

  • Pilih produk ketiak yang tepat

Ada 2 jenis produk ketiak, yaitu deodoran dan antiperspiran. Deodoran membuat ketiakmu kurang ramah untuk bakteri dan membantu menutupi bau badan dengan wewangian. Sementara antiperspiran memblokir kelenjar keringat untuk mengurangi keringat. Jika kamu tidak banyak berkeringat tapi masih mengeluarkan bau badan, deodoran adalah pilihan yang tepat. Jika kamu banyak berkeringat, carilah produk yang bersifat antiperspiran dan deodoran.

  • Gunakan bahan pakaian yang mampu menyerap keringat

Bahan alami seperti katun lebih baik dibandingkan polyester, nilon, atau rayon dalam mengendalikan bau badan. Serat alami memungkinkan keringat menguap. Hindari kain yang menjebak keringat di kulit. Ini akan menciptakan tempat berkembang biak bagi bakteri yang menyebabkan bau badan.

  • Ubah dietmu

Kurangi atau hilangkan makanan pedas atau yang memiliki aroma tajam dari dietmu. Ini termasuk kari, bawang putih, bawang merah, paprika pedas, kubis brussels, dan brokoli, serta alkohol.

  • Bercukur atau Waxing

Kelenjar apokrin terkonsentrasi di area yang ditutupi oleh rambut seperti ketiak dan area kemaluan. Rambut menahan keringat dan menjadi rumah yang baik bagi bakteri. Mencukur rambut ketiak dan kemaluan dapat membantu mengontrol bau badanmu. Beberapa orang mungkin lebih suka menggunakan metode waxing untuk menghilangkan rambut tersebut.

Perawatan Medis untuk Bau Badan

Jika kamu sudah mencoba berbagai tips di atas namun belum melihat perbaikan, mungkin kamu perlu menghubungi dokter. Hal lain mungkin menyebabkan bau badanmu, seperti infeksi jamur, kondisi medis tertentu, atau kamu mungkin perlu perawatan yang lebih kuat. Berikut opsi perawatan medis ini termasuk:

  • Resep antiperspiran atau deodorant yang lebih kuat dibanding yang bisa kamu daatkan secara bebas. Ini biasanya langkah pengobatan pertama untuk bau badan.
  • Antibiotik, baik topikal atau oral, ini dapat membantu mengurangi bakteri pada kulit.
  • Suntikan botox (onabotulinumtoxin A) dapat mengurangi kemampuan kelenjar keringat untuk memproduksi keringat. Namun, ini bukan perbaikan permanen. Perawatan perlu diulang setiap beberapa bulan.
  • Pada kasus ekstrim mungkin diperlukan pembedahan untuk menghilangkan kelenjar keringat.

Girls, itulah seputar bau badan, penyebab, serta tips untuk mengatasinya. Meskipun normal memiliki bau badan. Namun, bau badan tak sedap seringkali mengganggumu dan membuatmu kurang percaya diri. Jika bau badan memengaruhi hidupmu, hubungi dokter dan dapatkan perawatan untuk membantu mengurangi bau badan dan membantumu merasa percaya diri kembali.

 

Sumber:

American Society for Microbiology. (2021). Microbial Origins of Body Odor. [online] Tersedia di: <https://asm.org/Articles/2021/December/Microbial-Origins-of-Body-Odor> [Diakses pada 17 Februari 2022].

Palmer, A. (2021). Why Do I Have Body Odor?. [online] Tersedia di: <https://www.verywellhealth.com/what-causes-body-odor-4154534> [Diakses pada 17 Februari 2022].

Rexona.com. (n.d). Bau Badan Bisa Disebabkan Karena Faktor Keturunan. [online] Tersedia di: <https://www.rexona.com/id/zona-keringat/bau-badan-bisa-disebabkan-karena-faktor-keturunan.html> [Diakses pada 17 Februari 2022].

Mann, D. (2011). If You Have Body Odor, It May Be in Your genes. [online] Tersedia di: <https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/news/20110915/if-you-have-body-odor-it-may-be-in-your-genes> [Diakses pada 17 Februari 2022].