YUK KENALI MAKANAN YANG DAPAT MENGATASI MASALAH INFLAMASI

Di dunia yang serba cepat seperti saat ini, di mana stres dan kebiasaan makan tidak sehat telah menjadi hal yang umum, inflamasi atau peradangan muncul sebagai musuh yang diam-diam namun berdampak besar. Peradangan kronis telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, diabetes, arthritis, dan bahkan penurunan kognitif.

Apakah Ada Makanan yang Dapat Mengatasi Masalah Inflamasi

Tentu, dalam artikel ini kita akan mengeksplorasi berbagai pilihan makanan yang tidak hanya memuaskan lidah tetapi juga bekerja luar biasa dalam mengatasi inflamasi atau peradangan dalam tubuh kita. Dari buah-buahan dan sayuran yang berwarna-warni hingga biji-bijian yang sehat dan sumber protein alternatif, berikut adalah panduan untuk membuat piring berwarna-warni yang mempromosikan kesehatan dan vitalitas secara keseluruhan.

Strategi Warna Pelangi: Menambahkan Warna-Warni Makanan pada Piring

Para peneliti sering menyanjung manfaat mengonsumsi berbagai jenis buah dan sayuran, dan tentu ada alasannya. Pigmen alami yang ditemukan dalam makanan ini mengandung antioksidan dan fitokimia yang kuat yang melawan peradangan dan melindungi dari penyakit kronis. Mengadopsi “strategi warna pelangi” melibatkan menggabungkan spektrum warna ke dalam hidangan kamu, mulai dari merah tua dari tomat dan paprika hingga oranye cerah dari wortel dan ubi jalar, hijau dari brokoli dan bayam.

Baca :   Kopi Decaf, Alternatif Bagi Kamu yang Ingin Mengurangi Asupan Kafein

Apakah Ada Sumber Lemak untuk Anti-Inflamasi?

Terdapat beberapa jenis minyak nabati yang memiliki sifat anti-inflamasi, seperti minyak zaitun. Contoh lainnya yaitu minyak alpukat, yang kaya akan lemak tak jenuh tunggal dan vitamin E, menjadikannya pilihan tepat untuk mengurangi peradangan dan memelihara kesehatan jantung. Demikian pula, minyak kelapa mengandung asam laurat, yang dikenal karena sifat anti-inflamasi dan antimikroba. Selain itu, minyak biji rami memberikan dosis omega-3 asam lemak secara optimal, yang telah terbukti mengurangi peradangan dan mendukung kesehatan otak.

Keajaiban dari Stone Fruit

Stone fruit adalah istilah asing yang digunakan untuk buah yang memiliki biji di tengah, contohnya leci, mangga, ceri, persik, alpukat dan plum. Selain rasa lezat dan tekstur yang lembut, stone fruit seperti ceri telah diakui karena efek anti-inflamasinya. Studi menyarankan bahwa mengonsumsi ceri asam dapat membantu mengurangi nyeri otot dan kekakuan setelah latihan fisik intens, berkat kandungan anthocyanin dan senyawa bioaktif lainnya yang tinggi. Baik dinikmati segar maupun dicampurkan ke dalam smoothie atau salad, buah-buahan serbaguna ini menawarkan cara yang lezat untuk melawan peradangan setelah berolahraga.

Baca :   Tips Menghadapi Rasa Insecure Terhadap Tubuh (Body Insecurity)

Konsumsi Kacang dan Biji-Bijian Utuh

Kacang-kacangan seperti lentil, kacang arab, dan kacang hitam kaya protein, serat, dan zat gizi penting, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk vegetarian dan vegan. Selain itu, tahu dan tempe menawarkan pilihan yang serbaguna untuk menggabungkan protein berbasis nabati ke dalam hidanganmu. Biji-bijian utuh menawarkan banyak kelebihan seperti kaya akan serat, vitamin, mineral, dan fitonutrien. Namun, banyak orang tetap pada opsi yang biasa mereka konsumsi seperti nasi dan roti gandum utuh, tidak menyadari berbagai biji-bijian utuh yang tersedia. Dengan konsumsi makanan yang beragam, kamu dapat menambah variasi dari zat gizi pada hidanganmu untuk melawan peradangan dan mendukung kesehatan pencernaan.

Baca :   Manfaat Serat Untuk Kesehatan Kulit

Sebagai kesimpulan, mengadopsi diet kaya akan makanan anti-inflamasi tidak hanya lezat tetapi juga penting untuk mendukung kesehatan. Tentunya kamu juga dapat memanfaatkan kekuatan zat gizi yang beragam untuk melawan peradangan dan melindungi kesehatanmu dalam jangka waktu yang panjang.

Sumber:

Calder, P. C. (2017). Asam lemak omega-3 dan proses inflamasi: dari molekul hingga manusia. Biochemical Society Transactions, 45 (5), 1105-1115.

Giordano, E., dkk. (2019). Asam lemak omega-3 dan penurunan kognitif: Tinjauan Sistematis. *Neuroscience Nutrisi, 22*(4), 253-262.

Kelley, D. S., dkk. (2011). Konsumsi ceri Bing manis menurunkan konsentrasi penanda peradangan yang beredar pada pria dan wanita sehat. The FASEB Journal, 25 (1_supplement), 121.5-121.5.

Lopez, H. L., dkk. (2017). Delapan minggu suplementasi dengan produk penurun berat badan multi-ingredient meningkatkan komposisi tubuh, mengurangi lingkar pinggang dan pinggul, dan meningkatkan tingkat energi pada pria dan wanita overweight. *Jurnal Masyarakat Internasional Nutrisi Olahraga, 14 (1), 38.

Article Lainnya