Susu rendah lemak umumnya aman bagi penderita hipertensi, bahkan dianjurkan, asalkan tidak ada kondisi medis tertentu seperti alergi maupun intoleransi laktosa.
Artikel kali ini akan membahas mengenai manfaat susu rendah lemak bagi penderita hipertensi. Yuk simak informasi lengkapnya berikut ini!
Tapi, sebelum membahas mengenai manfaat susu rendah lemak, ketahui terlebih dahulu mengenai apa sih hipertensi itu!
Hipertensi: Definisi, Penyebab, dan Gejala
Hipertensi atau lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi, merupakan silent killer, karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan hingga kematian tanpa gejala yang jelas.
Menurut data WHO, pada tahun 2023 terdapat sekitar 1,28 miliar orang berusia 30-79 tahun di dunia yang menderita hipertensi.
Pada tahun 2025 ini, akan ada 1,5 miliar orang yang menderita hipertensi di seluruh dunia, dan setiap tahunnya diperkirakan ada 9,4 juta jiwa yang mati karena hipertensi dan komplikasinya.
Penyakit ini dahulu dianggap sebagai masalah kesehatan orang tua. Namun, data terkini menunjukkan bahwa anak muda juga rentan terhadap hipertensi.
Di Indonesia, Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023 mencatat prevalensi hipertensi pada kelompok usia 18-24 tahun sebesar 10,7% dan 17,4% pada kelompok usia 25-34 tahun.
Definisi
Menurut Kemenkes RI, hipertensi didefinisikan sebagai kondisi medis dimana tekanan darah di arteri meningkat melebihi batas normal secara konstan.
Ada dua komponen dalam pengkuran tekanan darah, yakni tekanan sistolik (saat jantung berkontraksi) dan diastolik (saat jantung beristirahat).
Seseorang dianggap menderita hipertensi ketika tekanan darahnya secara konsisten 140/90 mmHg atau lebih tinggi.
Penyebab
Ada beberapa faktor penyebab hipertensi, di antaranya yaitu:
- Stres
Tekanan darah dapat meningkat dalam waktu singkat jika kamu merasa stress. Saat stres tubuh akan melepaskan hormon adrenalin. Ini membuat jantung berdetak lebih cepat dan tekanan darah meningkat.
- Konsumsi natrium atau garam berlebih
Natrium menyebabkan tubuh menahan lebih banyak air sehingga meningkatkan volume darah dan tekanan darah tinggi. Asupan natrium yang tinggi juga menyebabkan hipertrofi sel adiposit (sel lemak), yang jika berlangsung terus menerus akan menyebabkan penyempitan saluran pembuluh darah dan berakibat pada peningkatan tekanan darah.
- Kebiasaan merokok
Nikotin yang terkandung dalam rokok dapat menyebabkan penyempitan arteri dan meningkatkan tekanan darah.
Berat badan berlebih atau obesitas dapat memicu peningkatan aktivitas saraf simpatis, resistensi insulin, dan peningkatan aktivitas sistem renin-angiotensin di ginjal (sistem hormon, protein, enzim dan reaksi yang mengatur tekanan darah dan volume darah) yang berkontribusi terhadap hipertensi. Penelitian dalam Jurnal Gizi dan Kesehatan menunjukkan bahwa individu yang kelebihan berat badan memiliki kemungkinan 2,73 kali lebih besar mengalami hipertensi.
- Konsumsi alkohol berlebih
Konsumsi alkohol dapat merusak dinding arteri dan meningkatkan risiko hipertensi.
Gejala
Meskipun penyakit ini seringkali tidak menimbulkan gejala, namun ada beberapa tanda umum yang kerap dialami seseorang ketika mengalami hipertensi:
- Sakit kepala
- Pusing
- Penglihatan kabur
- Sesak napas
- Detak jantung tidak teratur
Bagaimana Mencegah Hipertensi?
Hipertensi dapat dicegah dengan beberapa upaya, seperti menjalani pola hidup sehat, seperti:
- Diet sehat: makan makanan bergizi seimbang, rendah garam, lemak jenuh dan kolesterol.
- Olahraga: olahraga rutin membantu menjaga berat badan dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular.
- Hindari rokok dan alkohol: kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol meningkatkan risiko hipertensi.
- Manajemen stress: Kelola stress dengan baik untuk membantu menjaga tekanan darah tetap stabil
Susu Rendah Lemak Bagian Dari Pola Diet Yang Sehat Bagi Penderita Hipertensi
Selain mengonsumsi obat secara teratur, penderita hipertensi perlu menjaga asupan makannya tetap sehat. Salah satu cara yang dilakukan ialah dengan menerapkan diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension).
Diet ini mempromosikan konsumsi sayur dan buah-buahan, protein hewani dan nabati, lemak baik, serta beberapa zat gizi mikro, termasuk juga konsumsi susu.
Produk susu kaya akan zat gizi seperti kalsium kalium, fosfor dan magnesium. Susu juga merupakan sumber protein (whey dan kasein) serta vitamin B yang bermanfaat bagi kesehatan kardiovaskular seperti menstabilkan tekanan darah.
Dalam diet DASH, jenis susu yang direkomendasikan untuk dikonsumsi bagi penderita diabetes ialah susu rendah lemak dibandingkan susu full cream.
Konsumsi susu rendah lemak berkaitan dengan risiko yang lebih rendah terkait sindrom metabolik, termasuk hipertensi.
Manfaat Susu Rendah Lemak untuk Penderita Hipertensi
Berikut beberapa manfaat dari susu rendah lemak bagi penderita hipertensi:
- Rendah lemak jenuh
Konsumsi lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung. Sementara, susu rendah lemak memiliki kandungan lemak jenuh yang rendah, namun tetap memiliki zat gizi penting lainnya.
- Kaya protein
Susu mengandung protein whey dan kasein. Ketika protein susu dipecah oleh enzim pencernaan (proteinase) yang dibentuk oleh lactobacillus selama fermentasi susu, fragmen peptida aktif secara alami terentuk. Peptida aktif ini turut berperan dalam menurunkan tekanan darah melalui penghambatan ACE (Angiotensin-Converting Enzyme).
- Mengandung Kalsium dan Vitamin D
Kalsium yang terkandung dalam susu berperan dalam pengaturan tekanan darah. Kalsium membantu pembuluh darah berkontraksi dan rileks secara normal.
Sementara itu, meskipun vitamin D tidak berperan langsung dalam pengaturan tekanan darah, namun vitamin D berperan dalam meningkatkan penyerapan kalsium di dalam tubuh.
- Mengandung Kalium
Zat gizi yang satu ini dikenal manfaatnya dalam menurunkan tekanan darah. Kalium merupakan zat gizi penting yang diperlukan untuk menjaga volume cairan tubuh secara keseluruhan, keseimbangan asam dan elektrolit, serta fungsi sel normal. Kalium berperan dalam vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) yang dapat menurunkan tekanan darah.
- Mengandung Fosfor
Fosfor memiliki peran penting dalam struktur dan fungsi sel, sehingga dapat dikaitkan dengan pengaturan tekanan darah melalui perannya dalam struktur membran plasma. Selain itu, fosfor juga terlibat dalam pengatutan kalsium. Hal ini menyebabkan efek penurunan tekanan darah pada diet tinggi fosfor.
- Mengandung Magnesium
Magnesium berperan penting dalam transportasi kalsium dan pengaturan tonus pembuluh darah, serta fungsi endotel dengan menghambat kontraksi otot polos pembuluh darah, yang menyebakan vasodilatasi.
Produk susu rendah lemak memiliki banyak manfaat bagi penderita hipertensi berkat kandungan gizi di dalamnya. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa produk susu rendah lemak dapat menurunkan tekanan darah, sedangkan produk susu lemak penuh kebalikannya.
Susu rendah lemak juga merupakan bagian dari diet DASH yang diperuntukan bagi penderita hipertensi. Penderita hipertensi dapat minum 2-3 porsi (cangkir) susu rendah lemak sehari untuk membantu menurunkan tekanan darah.
Dalam memilih susu rendah lemak bagi penderita hipertensi perlu memerhatikan beberapa hal, seperti:
- Pilih produk susu yang lemaknya lebih sedikit dibanding produk susu lainnya
- Pilih produk susu yang lebih tinggi protein, kalsium, kalium, fosfor dan magnesiumnya
- Pilih produk susu yang lebih rendah gula dan natriumnya
Pilihan Susu Rendah Lemak Praktis Tuk Bantu Jaga Tekanan Darah
Bagi ladies yang ingin mengonsumsi susu rendah lemak untuk membantu menjaga tekanan darah, Cobain deh WRP On The Go dan WRP Low Fat Milk.
WRP On The Go merupakan susu rendah lemak siap minum dengan serat dan kalsium yang tinggi, serta vitamin dan mineral yang cukup lengkap.
Sedangkan WRP Low Fat Milk merupakan susu bubuk rendah lemak dengan kalsium yang tinggi dan merupakan sumber serat, dilengkapi dengan berbagai vitamin dan mineral penting untuk menjaga berat badan dan tekanan darah tetap stabil.
WRP On The Go |
WRP Low Fat Milk |
|
Energi per sajian |
140-150 kkal |
110 kkal |
Keunggulan |
Rendah Lemak ✓ Tinggi Serat ✓ Tinggi kalsium ✓ Asam folat ✓ |
Rendah lemak ✓ Sumber Serat ✓ Tinggi Kalsium ✓ |
Varian Rasa |
Chocolate Strawberry Coffee |
Chocolate Hazelnut Chocolate Vanilla |
Bentuk sajian |
Siap minum, praktis |
Bubuk, perlu dilarutkan dengan air |
Coba produknya sekarang!
Paket bundling 4 – lebih hemat
Paket bundling 6 – lebih hemat
Sumber:
Badriyah, L. & Pratiwi , R.I.R. (2024). Hubungan Obesitas dengan Kejadian Hipertensi dan Hiperglikemia di Indonesia. Ghidza Jurnal Gizi dan Kesehatan, [online] 8(1), pp.33–38. doi: https://doi.org/10.22487/ghidza.v8i1.1021.
British Heart Foundation. (nd). Stress. https://www.bhf.org.uk/informationsupport/risk-factors/stress
Fitri, D.Y., Puteri, A.D., & Widawati (2023). Asupan Protein, Serat, Natrium, dan Hipertensi pada Dewasa Pertengahan 45-59 Tahun (Middle Age) di Desa Palung Raya, Kampar, Riau. Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik, 2(3), pp.199–206. doi: https://doi.org/10.25182/jigd.2023.2.3.199-206.
Martina, M. and Angeline, D. (2020). Dairy Products Benefits in Lowering Blood Pressure. Cermin Dunia Kedokteran, 47(7), pp.383–383. doi: https://doi.org/10.55175/cdk.v47i7.604.
McGrane, M. M., Essery, E., Obbagy, J., Lyon, J., Macneil, P., Spahn, J., & Van Horn, L. (2011). Dairy Consumption, Blood Pressure, and Risk of Hypertension: An Evidence-Based Review of Recent Literature. Current cardiovascular risk reports, 5(4), 287–298. https://doi.org/10.1007/s12170-011-0181-5
Ni’mah, S.L.K. & Sukma. (2022). Relationship of High Stress with Hypertension in Adults: Meta Analysis. Journal of epidemiology and public health, 7(1), pp.130–141. doi: https://doi.org/10.26911/jepublichealth.2022.07.01.11.
Putri, L.R., Azam, M., Nisa, A.A., Fibriana, A.I., Kanthawee, P. & Shabbir, S.A. (2025). Prevalence and Risk Factors of Hypertension among Young Adults: An Indonesian Basic Health Survey. The Open Public Health Journal, [online] 18(1). doi: https://doi.org/10.2174/0118749445361291241129094132.
Anggita Nurmallasari, S.Gz., Dietisien merupakan lulusan gizi dari Universitas Negeri Semarang dan melanjutkan pendidikan profesi dietisien di IPB University. Memiliki pengalaman dietetik di beberapa level (komunitas, industri, olahraga, rumah sakit, dan catering) dan saat ini berperan aktif di WRP Indonesia dalam branding activity, pembuatan konten, dan penulisan artikel ilmiah.