Konsumsi Alkohol Menghambat Kamu Mencapai Fitness Goals

Konsumsi Alkohol Menghambat Kamu Mencapai Fitness Goals

Konsumsi alkohol terutama dalam jumlah berlebih merupakan salah satu risiko kesehatan paling serius di dunia. Alkohol menjadi salah satu minuman yang sering dikonsumsi di antara para atlet dan olahragawan.

Beberapa orang mungkin menganggap mengonsumsi alkohol sebelum berolahraga bisa memberikan sedikit energi ekstra. Tetapi, sebenarnya konsumsi alkohol bisa menyebabkan kemunduran dalam pembentukan massa otot dan mencegah kita mencapai fitness goals.

Penelitian menunjukkan alkohol dapat menyebabkan dehidrasi, gangguan pada sintesis protein otot, menurunkan metabolisme dan meningkatkan risiko cedera.

Konsumsi Alkohol menyebabkan dehidrasi

Salah satu dampak umum dari konsumsi alkohol yaitu dehidrasi. Alkohol bersifat diuretik, yang menyebabkan kamu lebih sering buang air kecil dan kehilangan cairan. Olahraga membuatmu kehilangan banyak cairan melalui keringat, sehingga kehilangan air tambahan yang disebabkan konsumsi alkohol dapat memperburuk dehidrasi yang tubuhmu alami.

Peneliti juga menemukan bahwa minuman pasca-latihan dengan kandungan alkohol 4% dapat menunda pemulihan dari dehidrasi dan menyebabkan seseorang lebih banyak buang air kecil setelah beberapa jam mengonsumsi minuman tersebut.

Alkohol mengganggu metabolisme

Glukosa merupakan sumber energi penting yang berperan dalam latihan ketahanan. Penelitian menunjukkan bahwa alkohol dapat menurunkan penggunaan glukosa dan asam amino oleh otot skeletal dan mengganggu metabolisme selama latihan. Akibatnya tubuh tidak mempu menghasilkan energi yang cukup untuk menunjang aktivitas selama latihan. Keracunan alkohol juga dapat menghambat peningkatan kadar glukosa yang dipicu latihan dan menurunkan kadar glukosa selama proses pemulihan dari olahraga anaerobik.

Baca :   Pentingnya Menjaga Work-Life Balance

Atlet yang minum alkohol setelah berolahraga juga terbukti memiliki tingkat sintesis protein yang lebih rendah dibandingkan atlet yang tidak minum. Sintesis protein meningkatkan ukuran otot dan membantu perbaikan jaringan otot, memengaruhi stamina dan kekuatan. Namun, para peneliti percaya bahwa hubungannya tergantung pada dosis yang dikonsumsi. Semakin banyak alkohol yang diminum, maka efeknya terhadap penghambatan sintesis protein akan semakin besar. Selain itu, alkohol dapat menurunkan kadar hormon testosteron, yang mana testosteron juga berperan dalam perbaikan dan pembentukkan massa otot. Sehingga dapat dikatakan konsumsi alkohol dapat menghambat perbaikan dan pembentukan massa otot.

Konsumsi alkohol juga dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk membakar lemak. Hal ini karena tubuh lebih memprioritaskan pemecahan alkohol dibandingkan pembakaran lemak menjadi energi. Kondisi ini membuat kamu sulit menurunkan berat badan terutama yang berasal dari lemak tubuh.

Alkohol meningkatkan risiko cedera

Konsumsi alkohol berlebih dapat menyebabkan kadar alkohol darah meningkat. Segera setelah itu, hal ini akan menyebabkan depresi pada sistem saraf pusat yang dapat mengganggu keterampilan motorik, koordinasi, waktu reaksi, penilaian, dan keseimbanganmu. Kondisi ini bisa berbahaya, terutama jika kamu melakukan olahraga angkat beban. Minum alkohol terlalu banyak bisa menyebabkan kamu kehilangan keseimbangan dan tersandung atau terjatuh, sehingga membuatmu lebih berisiko mengalami cedera.

Baca :   Mengenal Susu Sapi A2

Alkohol mengganggu pola tidur

Konsumsi alkohol berlebih dapat memengaruhi pola tidur yang mengakibatkan peningkatkan kelelahan dan stress fisik. Tidur penting untuk pemulihan otot dan perbaikan jaringan, Tanpa tidur yang cukup, kita tidak dapat melakukan aktivitas secara optimal.

Membangun otot dan membakar lemak memerlukam asupan gizi yang baik dan latihan secara rutin. Semua itu akan menjadi sia-sia apabila kamu mengonsumsi alkohol secara berlebihan. USDA merekomendasikan konsumsi alkohol pada wanita tidak lebih dari 1 gelas (250 ml) bir per hari dan pada laki-laki tidak lebih dari 2 gelas (500 ml) bir dengan kadar alkohol 3-4%.

Para ahli setuju konsumsi alkohol sebelum berolahraga bukanlah hal yang baik dan perlu dihindari. Jika kamu ingin minum alkohol, sebaiknya tidak di waktu yang berdekatan dengan waktu olahraga. Sebelum minum alkohol sebaiknya makan terlebih dulu, sebab minum dengan perut kosong bisa membuatmu lebih cepat mabuk. Selain itu, makan sebelum minum alkohol bisa membantu memperlambat proses penyerapan alkohol di dalam tubuh. Setidaknya berikan jeda sekitar 2-3 jam dari minum alkohol sebelum kamu memulai olahraga. Satu unit standar alkohol atau setara 1 gelas (250 ml) bir, memerlukan waktu sekitar 2 jam bagi tubuh untuk memetabolisme alkohol dan mengeluarkannya dari tubuh. Selain itu, untuk menghindari risiko cedera yang mungkin terjadi karena pengaruh alkohol yang tersisa, perbanyak minum air untuk menjaga tubuhmu tetap terhidrasi dan hindari olahraga yang terlalu berat.

Baca :   Aturan Olahraga Bagi Penderita Penyakit Diabetes

Jika kamu ingin mencapai fitness goals, ada baiknya kamu menghindari konsumsi alkohol.

Sumber:

Alcohol.org. (2020). Drinking Before and After Lifting Weight or Doing Cardio. [onlin] Tersedia di : <https://www.alcohol.org/effects/before-after-lifting-weights-cardio/> [Diakses pada 13 September 2021].

Healthline. (2019). From Happy Hour to the Gym: Is It Ever OK to Exercise After Drinking Alcohol?. [online] Tersedia di: <https://www.healthline.com/health/fitness/alcohol-before-workout-safe> [Diakses pada 16 September 2021].

National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism. (Tanpa Tahun). Drinking Level Defined. [online] Tersedia di: <https://www.niaaa.nih.gov/alcohol-health/overview-alcohol-consumption/moderate-binge-drinking> [Diakses pada 14 September 2021].

Verywellfit.com. (2021). Can Alcohol Impair Muscle Growth and Fitness Level. [online] Tersedia di: <https://www.verywellfit.com/alcohol-vs-fitness-results-3121357> [Diakses pada 14 September 2021].

Article Lainnya

No Content Available