KENALAN DENGAN TEH KOMBUCHA DAN MANFAATNYA YUK!

Sudah pernah cobain teh kombucha belum? Kombucha dikenal sebagai minuman fermentasi yang menawarkan sejumlah manfaat bagi kesehatan.

Untuk kamu yang belum tahu apa itu kombucha, pas banget nih karena artikel kali ini akan membahas seputar kombucha dan apa saja manfaatnya. Yuk simak ulasan lengkapnya!

Apa itu kombucha?

Nama “Kombucha” berasal dari “Kombu”, yakni nama seorang dokter yang memperkenalkan teh fermentasi ke Jepang, dan “Cha”, yang berarti teh dalam Bahasa Jepang. Kombucha merupakan minuman hasil fermentasi dari campuran teh, gula, dengan probiotik yang dikenal dengan SCOBY (symbiotic culture of bacteria and yeasts). Teh yang digunakan biasanya berupa teh hitam atau terkadang teh hijau dan oolong. Campuran tersebut kemudian disimpan dalam toples atau wadah kaca yang tertutup, lalu difermentasi selama 1-2 minggu. Selama proses fermentasi ini, berbagai zat bioaktif terbentuk. Zat-zat inilah yang kemudian bertanggung jawab atas manfaat kesehatan yang ditawarkan kombucha. Beberapa kandungan zat aktif dan zat gizi dalam Kombucha seperti senyawa fenolik, katekin, flavonoid, asam organik, asam amino, vitamin B1, B2, B6, B9, B12, E dan C, serta mineral mangan, zat besi, tembaga, dan seng.

Apa saja manfaat kombucha?

Penelitian menunjukkan bahwa kombucha memiliki berbagai manfaat di antaranya termasuk:

  1. Meningkatkan kesehatan pencernaan

Makanan dan minuman fermentasi mengandung probiotik atau bakteri baik, yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan pencernaan. Kombucha diketahui dapat membantu mengurangi disbiosis usus atau ketidakseimbangan mikrobioma usus.

  1. Sebagai Antioksidan

Antioksidan bermanfaat dalam melindungi sel tubuh dari kerusakan yang diakibatkan oleh paparan radikal bebas. Manfaat ini diperoleh dari kandungan bahan aktif dalam kombucha, seperti polifenol, katekin, dan flavonoid. Diketahui, teh kombucha memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan teh yang tidak difermentasi. Hal ini karena adanya aktivitas enzim selama proses fermentasi yang menyebabkan peningkatan jumlah polifenol dan flavonoid.

  1. Membantu melawan penuaan dini
Baca :   Brownies Kacang Hitam Tanpa Tepung

Penuaan kulit adalah proses biologis yang ditandai dengan adanya kerutan dan keriput pada kulit seiring pertambahan usia, dan dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti paparan sinar UV, pola makan, merokok, stres dan penggunaan produk kulit yang salah. Kandungan flavonoid dalam teh hitam yang digunakan pada pembuatan kombucha diketahui memiliki aktivitas anti-aging. Selain itu, setelah proses fermentasi dihasilkan zat dengan aktivitas anti-aging seperti asam laktat, vitamin B3 dan C, yang mana ketiganya bermanfaat untuk mendukung biosintesis kolagen. Asam laktat juga bermanfaat dalam merangsang biosintesis asam hialuronat yang bermanfaat dalam menjaga kelembapan kulit.

  1. Membantu melawan bakteri patogen

Penelitian menunjukkan bahwa kombucha efektif melawan berbagai bakteri, seperti S. aureusE. coli, dan Klebsiella pneumonia. Kandungan asam asetat dan katekin dalam kombucha dianggap bertanggung jawab atas aktivitas antibakteri kombucha. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memperkuat manfaat ini pada manusia.

  1. Membantu meningkatkan kesehatan hati

Kombucha, terutama yang dibuat dengan teh hijau memiliki efek antioksidan pada hati. Penelitian pada tikus menemukan bahwa konsumsi kombucha secara teratur dapat membantu mengurangi toksisitas hati yang disebabkan oleh bahan kimia beracun. Namun, belum ada penelitian pada manusia terkait hal ini, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut.

  1. Mengurangi risiko penyakit jantung

Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian di dunia. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa konsumsi kombucha secara oral selama 4 bulan dapat menurunkan kadar trigliserida, LDL (low-density lipoprotein), dan VLDL (very low-density lipoprotein) yang merupakan penanda penyakit jantung, dan meningkatkan kadar HDL (high-density lipoprotein) atau kolesterol baik.

  1. Membantu manajemen gula darah
Baca :   Bukan Berubah Menjadi Otot, Berikut Penjelasan Kemana Perginya Lemak Setelah Dibakar

Penelitian pada orang dewasa dengan diabetes menunjukkan bahwa peserta yang mengonsumsi segelas (240 mL) kombucha setiap hari selama 4 minggu memiliki kadar gula darah puasa yang lebih rendah. Penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa kombucha dapat menurunkan respons gula darah terhadap makanan indeks glikemik tinggi pada orang dewasa sehat.

Apakah aman minum kombucha setiap hari?

Konsumsi kombucha dalam jumlah sedang umumnya aman bagi kebanyakan orang. Namun, beberapa laporan menunjukkan beberapa kasus konsumsi kombucha menyebabkan efek samping seperti pusing, sakit kepala, reaksi alergi, dan toksisitas gastrointestinal. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti konsumsi berlebihan, kurangnya higienitas saat proses produksi atau persiapan kombucha, fermentasi yang kurang tepat, dan masuknya bakteri patogen. Menurut CDC, konsumsi 100 mL kombucha per hari tidak menimbulkan risiko kesehatan, namun konsumsi berlebihan (>350 mL setiap hari) dapat meningkatkan risiko asidosis metabolik. Tapi, belakangan diketahui bahwa mereka yang mengalami hal tersebut memiliki kondisi tertentu yang membuat mereka yang rentan terhadap asidosis, seperti orang dengan HIV dan gagal ginjak akut.

Nah, itu dia informasi seputar kombucha, minuman fermentasi yang punya banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk meningkatkan kesehatan pencernaan, menangkal radikal bebas, melawan penuaan dini, melawan bakteri patogen, mengurangi risiko penyakit jantung, dan membantu manajemen gula darah. Kendati demikian, ketika kamu mengonsumsi kombucha sebaiknya perhatikan jumlahnya tidak berlebihan ya.

Sumber:

Abaci, N., Senol Deniz, F.S. and Orhan, I.E. (2022). Kombucha – an ancient fermented beverage with desired bioactivities: A narrowed review. Food Chemistry: X, 14, p. 100302. doi:10.1016/j.fochx.2022.100302.

Atkinson, F. S., Cohen, M., Lau, K., & Brand-Miller, J. C. (2023). Glycemic index and insulin index after a standard carbohydrate meal consumed with live kombucha: A randomised, placebo-controlled, crossover trial. Frontiers in nutrition10, 1036717. https://doi.org/10.3389/fnut.2023.1036717

Baca :   Kopi Decaf, Alternatif Bagi Kamu yang Ingin Mengurangi Asupan Kafein

Batista, Patrícia, Maria Rodrigues Penas, Manuela Pintado, and Patrícia Oliveira-Silva. (2022). Kombucha: Perceptions and Future Prospects. Foods 11, no. 13: 1977. https://doi.org/10.3390/foods11131977

Bhattacharya, S., Gachhui, R., & Sil, P. C. (2011). Hepatoprotective properties of kombucha tea against TBHP-induced oxidative stress via suppression of mitochondria dependent apoptosis. Pathophysiology : the official journal of the International Society for Pathophysiology18(3), 221–234. https://doi.org/10.1016/j.pathophys.2011.02.001

Kitwetcharoen, Haruthairat, Ly Tu Phung, Preekamol Klanrit, Sudarat Thanonkeo, Patcharaporn Tippayawat, Mamoru Yamada, and Pornthap Thanonkeo. (2023). Kombucha Healthy Drink—Recent Advances in Production, Chemical Composition and Health Benefits. Fermentation 9, no. 1: 48. https://doi.org/10.3390/fermentation9010048

Lubeck, B. (2023). Kombucha: Everything You Need to Know. [online] Tersedia di: https://www.verywellhealth.com/kombucha-benefits-side-effects-and-more-7482926

Martínez Leal, J. et al. (2018) ‘A review on health benefits of kombucha nutritional compounds and metabolites’, CyTA – Journal of Food, 16(1), pp. 390–399. doi:10.1080/19476337.2017.1410499.

Martínez Leal, J. et al. (2018). A review on health benefits of kombucha nutritional compounds and metabolites. CyTA – Journal of Food, 16(1), pp. 390–399. doi:10.1080/19476337.2017.1410499.

Mendelson, C., Sparkes, S., Merenstein, D. J., Christensen, C., Sharma, V., Desale, S., Auchtung, J. M., Kok, C. R., Hallen-Adams, H. E., & Hutkins, R. (2023). Kombucha tea as an anti-hyperglycemic agent in humans with diabetes – a randomized controlled pilot investigation. Frontiers in nutrition10, 1190248. https://doi.org/10.3389/fnut.2023.1190248 

Selvaraj, S. and Gurumurthy, K. (2023). An overview of probiotic health booster-kombucha tea. Chinese Herbal Medicines, 15(1), pp. 27–32. doi:10.1016/j.chmed.2022.06.010.

Wang, Boying, Kay Rutherfurd-Markwick, Xue-Xian Zhang, and Anthony N. Mutukumira. (2022). Kombucha: Production and Microbiological Research. Foods 11, no. 21: 3456. https://doi.org/10.3390/foods11213456

Article Lainnya