Diabetes Tipe 5: Hantui Semua Kalangan Usia!

Diabetes sudah lama dikenal sebagai penyakit kronis yang identik dengan usia lanjut dan gaya hidup yang tidak sehat. Namun, kini muncul istilah baru yang mulai ramai diperbincangkan yaitu Diabetes Tipe 5.

Tidak seperti diabetes tipe 1 yang bersifat autoimun atau diabetes tipe 2 yang dipicu resistensi insulin. Diabetes Tipe 5 merupakan gambaran kompleks dari gaya hidup, faktor genetik, dan penurunan metabolisme. Perlahan namun pasti, diabetes tipe 5 bisa menyerang siapa saja, termasuk anak muda dan perempuan aktif.

Apa sebenarnya Diabetes Tipe 5? Apakah ini penyakit baru? Mengapa kini semua usia rentan? Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai kondisi ini, kaitannya dengan pola makan yang tidak seimbang, serta alternatif diet sehat yang bisa menjadi solusi untuk mencegah diabetes tipe 5. 

Apa Itu Diabetes Tipe 5?

Ilustrasi Diabetes Tipe 5
Ilustrasi Diabetes Tipe 5

Istilah Diabetes Tipe 5 memang baru-baru ini ramai diperbincangkan di dunia medis. Diabetes Tipe 5 dianggap sebagai manifestasi modern dari pola makan yang tinggi gula, rendah serat, dan kurangnya aktivitas fisik.

Perempuan di usia produktif, termasuk remaja, ibu rumah tangga, hingga pekerja aktif, semakin banyak yang menunjukkan gejala pra-diabetes dan hormon insulin yang tidak stabil walaupun berat badan mereka masih dianggap “normal”.

Ciri-ciri awal Diabetes Tipe 5

Diabetes tipe 5 memang belum ditentukan ciri – ciri yang spesifik yang bisa mendeteksi dini menderita diabetes tipe 5, namun para tenaga kesehatan menyebutkan bahwa ada beberapa ciri-ciri awal yang bisa ditandai sebagai sinyal awal yang mengarah kepada penyakit diabetes tipe 5.

  • Mudah lelah meski tidak banyak aktivitas
  • Sering merasa lapar atau sering mengonsumsi makanan manis secara berlebihan
  • Susah tidur atau sering terbangun tengah malam
  • Perut kembung dan gangguan pencernaan
  • Gangguan suasana hati atau mood swing

Resistensi Insulin dan Pola Makan Tidak Seimbang: Kombinasi Berbahaya

Ilustrasi Makanan Tinggi Kalori Minim Zat Gizi
Ilustrasi Makanan Tinggi Kalori Minim Zat Gizi

Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk membantu tubuh mengelola kadar gula dalam darah. Saat tubuh mengalami resistensi insulin, sel-sel menjadi kurang responsif terhadap insulin sehingga kadar gula darah tidak turun dengan optimal. Akibatnya, pankreas akan memproduksi insulin lebih banyak dan menciptakan siklus stres hormonal dan metabolik.

Penyebab utama dari resistensi insulin di era modern adalah pola makan tinggi kalori namun minim zat gizi seperti makanan olahan tinggi gula dan lemak trans, minuman manis (bubble tea, soda, kopi susu kekinian tinggi gula dan krimer), pola makan tidak teratur (melewatkan sarapan atau makan malam berlebihan), dan asupan protein dan serat yang sangat rendah.

Dalam jangka panjang, pola makan tinggi kalori namun minim zat gizi ini tidak hanya mengganggu kadar gula darah, tapi juga menyebabkan peradangan yang mengganggu produksi hormon (kortisol dan estrogen), serta memperparah kondisi metabolik secara keseluruhan.

Baca :  4 Diet Viral Terpopuler : Keto, IF, OCD, dan Mediterania

 

Mengapa Perempuan Lebih Rentan Terhadap Diabetes Tipe 5?

Ilustrasi Perempuan Lebih Berisiko Menderita Diabetes
Ilustrasi Perempuan Lebih Berisiko Menderita Diabetes

Banyak perempuan mengalami gejala pra-diabetes tanpa disadari. Inilah alasan penting untuk memahami bahwa badan yang terlihat kurus belum tentu sehat dan badan gemuk bukan satu-satunya indikator risiko terjangkit diabetes. Terdapat beberapa faktor yang membuat perempuan lebih mudah mengalami gangguan metabolik seperti Diabetes Tipe 5 yaitu sebagai berikut : 

  • Perubahan hormon bulanan (menstruasi, kehamilan, menopause)
  • Stres dan kelelahan emosional yang mempengaruhi keseimbangan gula darah
  • Diet ekstrem atau terlalu sering bergonta-ganti metode diet (yo-yo diet)
  • Kurangnya asupan protein & serat, terutama saat sarapan atau makan malam

 

Alternatif Diet Sehat untuk Mencegah Diabetes Tipe 5

Kabar baiknya, Diabetes Tipe 5 sangat mungkin dicegah dan dikelola sejak dini. Kuncinya ada pada pola makan yang mendukung sensitivitas hormon insulin, menstabilkan hormon, dan memperbaiki metabolisme.

Ilustrasi Menjaga Pola Makan dan Mengatur Jadwal Makan
Ilustrasi Menjaga Pola Makan dan Mengatur Jadwal Makan

1. Fokus pada Protein Berkualitas

Protein bukan hanya penting untuk otot, tapi juga berperan dalam menstabilkan gula darah dengan cara memperlambat penyerapan karbohidrat. Sarapan tinggi protein bisa membantu mengurangi rasa lapar di siang hari dan mencegah keinginan untuk mengonsumsi makanan manis secara berlebihan.

Contoh sumber protein yang sehat adalah telur, ikan (salmon, tuna), tahu, tempe, daging ayam tanpa kulit, dan greek yoghurt tanpa gula tambahan.

2. Tambahkan Serat

Menurut AHA Journal, serat membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam darah dan memberi pengaruh positif bagi bakteri baik yang tinggal di dalam usus. Fakta serat juga penting untuk memperbaiki metabolisme dan suasana hati.

Pilih serat dari sumber alami seperti dari sayuran hijau (bayam, brokoli), kacang-kacangan (lentil, kacang merah), buah rendah gula (alpukat, beri), oat utuh atau chia seed.

3. Batasi Gula Tersembunyi dan Karbohidrat Olahan

Hindari karbohidrat olahan seperti roti putih, nasi putih yang berlebihan, snack tinggi gula, dan minuman dengan tambahan sirup atau pemanis buatan. Gantilah dengan karbohidrat kompleks seperti nasi merah, ubi, atau quinoa, dan selalu imbangi dengan lemak sehat (alpukat, minyak zaitun, kacang-kacangan) untuk memperlambat lonjakan gula darah.

4. Atur Jadwal Makan dan Jaga Porsi

Makan secara teratur membantu tubuh mengenali sinyal lapar dan kenyang dengan lebih baik. Jangan biarkan tubuh terlalu lama lapar karena bisa menyebabkan binge eating di malam hari. Coba atur makan 3 kali sehari dan 1-2 kali camilan sehat dengan porsi seimbang.

Baca :  Program Diet Intermittent Fasting sesuai Siklus Menstruasi

 

Contoh Menu Sehari untuk Cegah Diabetes Tipe 5

Berikut adalah referensi menu dalam satu hari yang bisa kamu intip untuk mencegah diabetes tipe 5, Ladies!

Tabel 1. Referensi Menu (1700 kkal) Untuk Cegah Diabetes Tipe 5

Jadwal Makan

Menu 

 Makan Pagi Telur rebus + alpukat + oatmeal dengan chia seed
Snack Greek yogurt plain + campuran buah beri
Makan Siang Nasi merah + ayam panggang + tempe + tumis brokoli
Snack  Smoothie rendah gula dengan susu rendah lemak
Makan Malam  Nasi merah + Steam ikan + tahu + tumis kacang panjang 

Catatan : Sesuaikan referensi menu di atas dengan kebutuhan kalori harian. Kebutuhan kalori harian per individu berbeda. Konsultasikan kebutuhan kalori harian dengan ahli gizi.

 

Kesimpulan: Jangan Abaikan Sinyal Tubuh

Diabetes Tipe 5 bukan penyakit yang datang tiba-tiba. Penyakit tersebut merupakan akumulasi dari gaya hidup modern yang salah terutama pola makan tinggi gula, minim zat gizi, dan kurangnya olahraga fisik.

Perempuan di semua usia perlu lebih sadar bahwa tubuh mereka bekerja secara kompleks. Menjaga kesehatan tidak hanya soal menurunkan berat badan, tapi juga soal mengatur hormon, mengelola stres, dan memberikan tubuh asupan zat gizi yang tepat.

Mulailah perubahan gaya hidup sehat dari hal yang sederhana: lebih banyak protein dan serat, kurangi gula tersembunyi, dan minum susu rendah lemak sebagai pendamping diet sehatmu, Ladies!

 

Sumber :

Mitra Keluarga. (2024). Ciri-Ciri Diabetes di Usia Muda, Penyebab, dan Cara Menanganinya. Anak Muda Wajib Waspada! https://www.mitrakeluarga.com/artikel/penyebab-diabetes-melitus-di-usia-muda 

Prodia Digital. (2025). Apa itu Diabetes Tipe 5? Penyebab, Gejala, dan Penanganannya. https://prodiadigital.com/id/artikel/diabetes-tipe-5 

Rohm, T., Meier, D., Olefsky, J., & Donath, M. (2022). Inflammation in obesity, diabetes, and related disorders.. Immunity, 55 1, 31-55 . https://doi.org/10.1016/j.immuni.2021.12.013

Wang, Z., Peters, B., Yu, B., Grove, M., Wang, T., Xue, X., Thyagarajan, B., Daviglus, M., Boerwinkle, E., Hu, G., Mossavar-Rahmani, Y., Isasi, C., Knight, R., Burk, R., Kaplan, R., & Qi, Q. (2024). Gut Microbiota and Blood Metabolites Related to Fiber Intake and Type 2 Diabetes. Circulation Research, 134, 842 – 854. https://doi.org/10.1161/CIRCRESAHA.123.323634.

Article Lainnya